Minggu, 11 Desember 2011

”Ikutlah Aku”

Apa yang dijanjikan oleh Yesus ketika mereka mengikut Dia? Ketika Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes meninggalkan pekerjaan mereka ( Penjala ikan ) sebagai sumber kehidupan  kekayaan, apakah dengan mengikut Yesus mereka mendapatkan pekerjaan / kekayaan yang lebih baik ? Ternyata tidak. Apabila pemuda kaya di dalam Matius 19 : 21 menjual kekayaannya semua  (Seperti yang diperintahkan Yesus ), dan dia mengikut Yesus apakah dia akan mendapatkan kekayaan yang lebih lagi dari kekayaannya yang lama ? Ketika ada panggilan "Ikutlah Aku" kepada anda, apakah yang anda harapakan ? Semasa hidupnya di dunia, Yesus adalah orang miskin. Bahkan Dia tidak pernah membawa uang sepeserpun dalam pelayanan-Nya. Mengikut Yesus sama sekali bukanlah ikut melangkahkan kaki secara lahiriah. Ketika Yesus mengingatkan Petrus untuk mengikutiNya menjelang kepergianNya ke Surga, itu bukan dimaksudkan agar Petrus mengikuti Dia sekalian ke Surga. Orang-orang yang dipanggil untuk ikut Yesus dimaksudkan agar menyerahkan hidupnya bagi DIRI YESUS yang merupakan pusat keselamatan yang sejati, yaitu 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup' (Yohanes 14:6). Keselamatan dan berkat-berkat Abraham adalah tertanam dalam diriNya, bukan dalam filosofi tentang diriNya. Karena itu ada perbedaan besar antara "Ikutlah Aku" (baca: Ikutlah Yesus, disingkat IA) dan "ikutlah agamaku" (baca: ikut sebuah agama, disingkat IAK).
Di dunia ini kita berhadapan dengan 2 mazhab pengikut seperti itu, satu dan lainnya mencari keselamatan dengan cara yang sangat berbeda secara mendasar. Beberapa kesenjangan yang pokok kita ringkaskan disini : 1.Kesenjangan kedekatan dengan sumber Firman Konsep (IA) memfokuskan Yesus sebagai Pribadi Firman ("Pemilik-firman") yang berfirman dan berelasi langsung dengan pengikut firmanNya, yang sekaligus menjadi saksi mata atas firmanNya. 2.Kesenjangan akan jaminan keselamatan Konsep "Ikutlah Aku" mengakui Yesus Kristus sebagai pemilik dari pengikutNya. Mereka adalah doma-domba milikNya dan Dia adalah Gembala yang baik, Penyelamat (penebus) dan yang empunya Surga : Keselamatan adalah anugerah langsung dan pasti dari Sang Gembala kepada domba-domba yang berelasi dengan diriNya. Maka keselamatan-kekal bukanlah hasil-usaha manusia, karena manusia yang tidak kekal (yaitu domba yang lemah, rapuh dan rawan, yang amat tak berdaya dihadapan Tuhan) sungguh tak mampu mengusahakan sebuah keselamatan kekal bagi dirinya. Menyelamatkan diri kita sendiri saja kita tidak sanggup; maka bagaimana dapat kita menyelamatkan diri kita dari neraka, suatu kematian kekal akibat dosa-dosa kita? 3.Kesenjangan peluang keselamatan karena beda ilmu agamanya Konsep (IAK) mutlak menuntut pemahaman ilmu agama bagi setiap pengikut yang benar, yaitu penguasaan pasal-pasal hukum, akidah, ritual ibadah, aturan-aturan upacarawi keagamaan, jenis pahala dan bobotnya dll. agar dapat mengoperasikannya secara benar dan maksimal apa-apa yang diharuskan dan yang seyogyanya dalam aturan agamanya. Juga apa-apa yang harus diharamkan, dan apa yang masih boleh ditoleransikan. Dengan demikian, tentu banyak aturan-aturan yang masih "tersembunyi" bagi para pengikutnya, baik yang tersurat, yang tersirat, perbedaan tafsir dan mazhab, dan bagaimanapun memang ada saja yang tidak mampu tahu semuanya!
Mengikut Yesus adalah merupakan suatu keputusan yang tepat agar kita melihat kemuliaan Tuhan dalam setiap unsur kehidupan kita. Ketika Mengikut Dia disinilah hilangnya kesenjangan kedekatan, jamiman dan peluang akan kita dapatkan bersama Yesus. Dialah Allah yang setiap dan Bapa yang memikirkan apa yang terbaik dalam seluruh kehidupan kita semua umatNya. Kita akan kaya dalam kasih, sukacita, kemuliaan dan kebahagian bersama denganNya. Ikulah Dia jangan tundah hari-harimu bersama dengan berkat-berkatNya, belajar menaati firmanNya sama dengan mengiku Dia. Amin