Tangga atau balatuk pada Ruma Gorga kalau diamati ada keunikannya dan juga ada makna yang tersimpan didalamnya. Keunikan itu dapat dikatakan tentang jumlahnya selalu ganjil, namun ada juga balatuknya yang jumlahnya genap namun rumah tersebut tidak biasa disebut rumah adat batak. Angka ganjil adalah angka yg diturunkan oleh nenek moyang Bangsa Batak.
Sebuah
penantian memang terkadang terasa melelahkan. Itu bisa lebih melelahkan ketimbang
capai fisik. Apakah kita harus bersedih, bimbang dan ragu? Hidup adalah
pilihan, dan kita harus memilih untuk tidak seperti itu. Kita percaya Tuhan
tahu keseriusan dan kesungguhan kita, Dia yang menguji hati tentu akan tahu
bagaimana ketulusan kita melakukan segala sesuatu, karenanya kita tidak perlu
meragukan Tuhan. Ketika badan kita terasa lelah seperti saat ini dan rasanya
rindu merasakan empuknya kasur, kita masih bisa merasakan sukacita. Jika
mengandalkan kekuatan sendiri mungkin kita sudah menyerah sejak lama, tetapi kekuatan
dari Tuhan membuat kita mampu terus bertahan, terus melakukan yang terbaik
tanpa kehilangan sukacita dan rasa syukur setitikpun.
Firman
Tuhan hari ini semakin meneguhkan batin kita. Dengarlah apa kata Firman Tuhan
yang bagi saya terasa seperti sebuah pelukan hangat dari Tuhan disertai pesan
bahwa Dia mendengar dan merasakan apa yang saya rasakan. Sebuah petikan Mazmur
dari Daud yang ditulis dengan sangat indah, berbunyi: "TUHAN adalah
kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu
beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya."
(Mazmur 28:7).The Lord is my Strength and my Shield. Bukan diri
saya, bukan usaha saya, bukan kepandaian ataupun kemampuan saya, tetapi sumber
kekuatan itu datangnya adalah dari Tuhan. Dialah sumber kekuatan dan sumber
perlindungan. Dia selalu menolong dan menggirangkan hati kita, dan karena itu
dalam kondisi apapun tidak ada satupun alasan bagi saya untuk tidak bersukacita
dan memuji Dia dengan penuh ungkapan syukur. Kita percaya Dia akan selalu ada
bersama kita, menguatkan, meneguhkan dan membimbing setiap langkah. Dia tidak
akan meninggalkan dan mengabaikan. Dia mengasihi dan tidak akan pernah menutup
mataNya atau memalingkan mukaNya. Demikian pula kepada anda semua, anak-anakNya
yang sama dikasihiNya. Daud melanjutkan: "TUHAN adalah kekuatan
umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!" (ay 8).
Betapa kedua ayat ini menggambarkan dengan jelas siapa Tuhan bagi kita,
terlebih dalam keadaan sulit yang tengah dihadapi.
FirmanNya
berkata: "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah
langit ada waktunya..ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang
ditanam..ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk
meratap; ada waktu untuk menari;" (Pengkotbah 3:1-4). Ketika kita
berada pada situasi yang tidak kondusif, itu saatnya untuk memperhatikan betul
kondisi hati kita, sehingga pada saatnya nanti kita bisa menuai hasil yang
maksimal seperti yang Dia curahkan kepada kita. Apa yang perlu kita lakukan
adalah berhenti memandang kepada masalah dan mengarahkan pandangan kepadaNya,
terus berbuat yang terbaik seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, sambil
terus disertai rasa syukur. Itu akan membuat api sukacita terus menyala. Itu
akan membuat kita mampu merasakan kekuatan dari Tuhan meneguhkan kita. Itu akan
membuat kita tetap tenang dan terus bersemangat untuk berbuat sesuatu. "Tuhan
tidak lalai menepati janji-Nya.." (2 Petrus 3:9), dan itu saya
percaya penuh. Amin
Firman Tuhan bergema, yaitu mengeluarkan gaung yang memantul dengan
nyaring dan jelas sehingga di mana-mana orang membicarakan iman orang
Kristen di Tesalonika. Yang dibicarakan aalah firman Allah dan bukan
filsafat ataupun pikiran manusia. Keteguhan iman percaya mereka dan
perkara-perkara yang telah Tuhan perbuat dalam kehidupan mereka, itulah
yang menjadi pemberitaan bahkan Paulus mengatakan di semua tempat telah
tersiar kabar tentang iman mereka. Setiap orang percaya
bertanggungjawab untuk bersaksi kepada orang-orang yang belum
mengenalNya dengan menunjukkan iman yang teguh tentang Yesus dan hidup
yang mengalami jamahan Tuhan(1 Tes 1.8). Sebagai orang Kristen kita
harus bersaksi kepada orang-orang di sekeliling kita. Pertama-tama
dengan keyakinan kita yang teguh akan korban Yesus di kayu salib yang
telah menguduskan hidup kita. Selanjutnya, dengan mengalami sendiri
secara pribadi, pengalaman-pengalaman indah bersama Tuhan, misalnya
ketika kita disembuhkan, dihibur, dikuatkan dan lain sebagainya. Ke
dewasaan iman jemaat yang ada di kota Tesalonika dengan jelas dipuji
oleh Paulus" Kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk
melayani Allah yang hidup dan benar..."(1 Tes 1.9). Kedaan inilah yang
membuat Paulus sungguh bangga melihat komunitas dan pertumbuhan iman
jemaat Tessonika di dalam ketekunan, hidup menurut firman Allah( 1 Tes
2.13-20).
Saat ini banyak yang perbuatan manusia jauh dari jalan Tuhan dan hidup
sepertinya tidak memiliki ikatan dengan mematahkan kuk dan memutuskan
tali-tali pengikat (Yer 5.4-5), hidup yang tidak lagi dikuasai Roh
Kudus menjadikan manusia lepas kendali. Banyaknya suara dunia ini yang
memanggil untuk menurutinya sehingga perbuatan dan hidup kita jauh dari
keinginan Tuhan.Tuhan tidak menginginkan seorangpun binasa(2 Petrus
3.9) namun hidup bergaul dengan Allah. Jemaat Tesalonika telah memilih
firman Allah yang menjadi dasar kehidupannya memutuskan dan
berkomitmen untuk berjalan bersama-sama dengan kekuatan firman. Dengan
tegas Paulus mengatakan dalam suratnya "Siapa yang menolak ini bukanlah
menolak manusia, melainkan menolak Allah(ay 8)", perlu diperhatikan
yang dimaksud menolak Allah sama dengan menolak apa yang diajarkan dan
menjauhi jalan Tuhan(bnd Ibrani 11.5-6).
Bagaimana dengan hidup anda saat ini? Dunia menawarkan begitu banyak
pilihan yang seolah-olah sangat menguntungkan, masuk akal, menyenangkan
dan menarik sehingga hati kita tergelitik dan kita mulai mengikuti
jalan dunia ini. Arah perjalanan kita sedik demi sedikit mulai bergeser
tujuannya. Sebagi murid Kristus, kita telah dipanggil untuk mengiring
Kristus, mengikuti jalanNya, tetapi seringkali yang menjadi masalah,
kita bukannya mengiring Kristus, mengikuti jalanNya, tetapi berusaha
memaksa Dia untuk mengiring dan mengikuti jalan kita. Itu sebabnya
kehidupan kekristenan kita di dalam dunia ini tidak ada uniknya, tidak
ada kegairahannya, dan tidak ada kuasanya karena arahnya yang salah.
Kita sudah dipanggil untuk tidak lagi menjadi cemar melainkan untuk
menjadi kudus dalam tangan Tuhan, dan siapa yang menolak bukanlah
menolak keberadaan Paulus namun Tuhan yang menjadikan kita untuk
memiliki hidup yang berbuah kesetiaan. Sekalipun semua orang di
sekililing kita memutuskan hal yang lain, tetapi bagi kita hanya ada
satu pilihan dan keputusan dan komitmen; berjalan mengiringi Tuhan,
karena kita tahu akhir dari semuanya adalah indah adanya.Amin
Berapakah
harga dari suatu kepercayaan? Untuk menjawab ini tidaklah mudah dan gampang.
Kepercayaan tidak dapat dibeli dengan uang atau suatu benda sekalipun itu
nilainya mahal. Kepercayan itu bukan suatu kejadian atau perilaku sekali jadi,
melainkan suatu proses dalam keteguhan dan ketetapan hati(lht Jes 7.9b). Mencari
Kerajaan Allah dan kebenaranNya maksudnya adalah kita menjadikan Yesus sebagai
Tuhan atas seluruh aspek kehidupan kita. Kebahagiaan tidak tergantung pada
harta benda duniawi yang sifatnya sementara serta tidak sempurna (Luk 12.15),
kepuasan nafsu (Why 1.8) atau persahabatan manusia, tetapi hanya dalam
persahabatan yang sempurna serta abadi dengan Allah.Namun mengapa manusia cenderung keluar untuk hidup dari dasar
iman yang benar ”Yesus”? Ingat hidup tanpa Yesus tidak ada apa-apanya! Oleh
karena itu bagaimana kita berjalan dan hidup dalam dasar iman yang benar itu?
1.Menjadikan Tuhan sebagai gunung batu
Allah gunung batuku dan
bagianku tetap Allah selama-lamanya (lht Mzm 73.26) ini menggungah kita supaya
selalu menempatkan Allah menjadi gunung batu dan bagian yang tetap dalam
sepanjang hidup. Kita harus menyadari bahwa hidup kita bukan semakin gampang,
banyak persoalan hidup yang akan menantang kita. Jangan pernah ragukan Allah
dalam menjawab keluh kesahmu di dunia ini. Menjadi orang yang bijaksana itu
sama dengan mendirikan rumahnya diatas batu(Mat 7.24).
2.Menerima kerajaanNya di hati kita
Kerajaan Allah tidak dibatasi
territorial dan periodesasi, kerajaan mutlak Allah yang memimpin, tidak seorang
pun dapat merebut dan menggantikan posisi Allah yang memerintah. Kerajaan Allah
bukanlah soal tempat melainkan soal suasana. Kita dipanggil untuk ikut
membangun kerajaan Allah menurut rencanaNya. Dalam suasana apapun kita sebagai
tubuh Kristus perlu terus menerus
membaca tanda-tanda zaman. Dasar inilah yang akan membentuk diri kita hidup
dalam dasar yang kuat dan mampu mengatasi kehidupan yang semakin hari semakin
susah dan sulit, jangan biarkan hatimu dikuasi oleh keinginan yang sia-sia yang
tidak membangun iman yang benar dan kuat.
3.Perkaya hidupmu dalam perkara Kristus
Bagaimanakah orang dapat
memiliki hikmat Allah? Mengakui dan menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat, tekun membaca perkataan Kristus, lalu hidup memberlakukan kehendakNya. Perkataan Kristus
sama kuasaNya dengan perkataan Allah, karena Allah yang mengaruniakanNya di
dalam Yesus. Yesus mengakui mempunyai segala kuasa di sorga dan di bumi(lht Mat
28.18). Biarlah segala pujian syukur dinaikkan untuk kemuliaan Allah Bapa di
dalam pengenalan akan Kristus Yesus. Bagaimanakah kita memperlakukan perkataan
Kristus dalam menjawab berbagai masalah yang kita hadapi di tengah-tengah dunia
yang serba sulit dan susah ini? Miliki dasar iman yang benar. Selamat
melakukannya. Amin
Perlu dilakukan pembedaan antara
produk yang memenuhi standar, yang aman, dan yang dirasakan aman. Pada umumnya,
terdapat tiga jenis keadaan keselamatan terhadap suatu produk antara lain
yaitu; Keselamatan normatif digunakan untuk menerangkan produk atau
desain yang memenuhi standar desain, Keselamatan substantif digunakan
untuk menerangkan pentingnya keadaan aman, meskipun mungkin tidak memenuhi
standar, Keselamatan aman dan nyaman digunakan untuk menerangkan keadaan
aman yang timbul dalam persepsi orang. Sebagai contoh adalah anggapan aman
terhadap keberadaan rambu lalu lintas. Namun, rambu-rambu ini dapat menyebabkan
kecelakaan karena menyebabkan pengemudi kendaraan gugup.
Menurut kepercayaan Kristen tidak ada
orang yang dapat memperoleh keselamatan melalui usaha mereka sendiri, baik itu
dengan ritus-ritus, perbuatan baik, persembahan, meditasi atau cara-cara
lainnya. Keselamatan hanya bisa diterima karena telah diberikan secara
cuma-cuma oleh kematianYesus di kayu salib. Untuk menerima keselamatan pertama-tama
seseorang harus mengakui keberadaannya yang berdosa terlebih dahulu, kemudian
diikuti dengan penerimaan karya penebusan Kristus, yang disebut sebagai "pertobatan".
Istilah "pertobatan" memiliki makna lebih dari sekedar menyesali
perbuatannya yang salah. Pertobatan harus disertai dengan perubahan mentalitas.
Keselamatan berasal dari anugerah Allah.
Perjanjian
Lama menunjukkan bahwa manusia pada dasarnya adalah berdosa, dan
menceritakan tentang perjanjian yang diberikan Tuhan kepada umat pilihanNya.
Perjanjiannya termasuk Perjanjian kepada Abraham, yaitu
bahwa melalui Abraham semua bangsa di bumi akan diberkati. Tuhan menunjukkan
karya penyelamatannya di sepanjang sejarah Israel dan juga
menjanjikan Mesias
yang akan menyelamatkan manusia dari kuasa dan hukuman dosa. Sosok Mesias
tersebut dipenuhi oleh Yesus yang akhirnya mengalahkan seluruh karya Iblis,
termasuk penderitaan, penyakit, dan kematian. Di dalam Perjanjian
Baru dijelaskan bahwa "karena kasih karunia [kita] diselamatkan oleh
iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil
pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." Efesus
2:8-9. Orang yang diselamatkan diampuni dosanya dan akan menerima
hidup yang kekal. Mereka disebut sebagai anak-anak Allah dan menerima Roh Kudus
yang memampukan mereka untuk lahir
baru. Amin
a.Sangat
perlu kita ketahui supaya kita dapat mengenalnya dalam kehidupanm kita
sehari-hari dengan mengenalnya, kita dapat melawan dan menghidarinya.
b.Menurut
Kej 4.7 : dosa adalah musuh yang setiap saat mengintip. Selalu menggoda
manusia, namun Tuhan mengatakan : “engkau harus berkuasa atasnya”!
sehingga Rasul Petrus memperingatkan para murid-muridNya atau pengikut
Yesus agar “berjaga-jaga, lawanmu iblis, berjalan berkeliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya”. Petrus berkata kemudian : “ Lawanlah dia dengan iman yang teguh “(ay 9). Senjata yang paling ampuh tidak lain daripada iman.
c.Sifat
dosa, selalu bersembunyi, dia sangat licik. Tidak mau menunjukkan . dia
selalu berlindung dibelakang perbuatan yang tampaknya baik. Kejahatan
biasanya menjelma dalam perbuatan yang sementara dilihat baik. Dia
tidak mau menunjukkan hakekatnya yang asli; sebagai contoh : Iblis
menggoda Tuhan Yesus dipadang belantara, godaannya tampaknya indah
sekali: dibawa ke atas gunung, serta menjanjikan akan memberikan semua
harta yang megah pada Yesus asalkan Yesus mau sujud menyembah dia.
Nampaknya baik, isinya jahat. Sewaktu Yesus lapar, iblis menawarkan
agar batu itu dijadikan roti, nampaknya baik, seolah-olah turut
merasakan kelaparan Yesus, tetapi isinya jahat. Iblis membawa Yesus ke kota
suci diatas menara Bait Allah. Iblis dengan kelicikannya menggoda Yesus
membuat tanda ajaib dengan menerjunkan diriNya justru malaikat-malaikat
telah akan segera menangkapnya. Kata-kata itu nampaknya baik, tetapi
maksudnya jahat.
Dosa
tidak selalu menyatakan diri dalam perbuatan-perbuatan jahat seperti
membunuh,mencuri, dsb. Tetapi dengan segala kelihaiannya, dia berusaha
agar manusia terperdaya dengan caranya. Kita coba dulu menelusuri gaya dosa itu menurut Alkitab :
Dalam Perjanjian Lama:
Dosa adalah: Ketidakmauan berbicara dengan Allah(Kel 20.20). Israel tidak mau berbicara dengan Tuhan, mereka takut.
Dosa adalah : Kesalahan, mulut manusia mempersalahkan dia menjadi berdosa (Kel 15.5).
Dosa adalah : Pemberontakan terhadap Tuhan ( I Raja 12.9).
Dalam Perjanjian Baru:
Dosa adalah :Pelanggaran akan hukum Allah ( I Yoh 3.4)
Dosa adalah : Anomia atau perbuatan tanpa kasih ( I Yoh 4.8)
Dosa adalah : Kejahatan ( I Yoh 5.17)
Tabiat
dosa dengan semua kenyataannya sudah digambarkan dalam kej 3,
yakni:membuat manusia membenci Allah dan berakibat membenci sesama
manusia. Kebencian itu ditumbuhkan dengan bibit berupa :
Keragu-raguan
Ketidak percayaan
Keinginan
Cobalah
membaca buku Kej 3, lalu tulis satu tulisan kecil, dimana abc dicakup
dan mencakup pengertian bibit dosa itu dengan implikasinya dalam
dosa-dosa yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari.
2. Perkembangan Dosa dan akibatnya :
Seluruh
manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangam Kemuliaan Allah. Roma
3.9-23 bahkan disebut, semua telah terkurung dibawah kekuasaan dosa
(Gal 3.22). Sarx atau daging itulah yang telah dikuasai dosa Roma 5,12,
lewat daging dosa itu menyebar dimana Adam & Hawa dengan dosanya
berakibat juga pada semua orang yang memiliki sarx atau daging itu.
Inilah yang disebut “dosa yang bersifat umum”. Dosa ini menjadi bibit
bagi dosa-dosa yang diperkembangkan orang-orang sendiri-sendiri,
sehingga ada orang-orang yang diperbudak dosa itu. Itulah sebanya maka
Rasul Paulus mengatakan bahwa dengan dosa itu menyeret dirinya sendiri
ke dalam perbudakan sehingga ia harus menaklukkan dirinya kepada
tuntutan-tuntutan dosa ( Roma 6.13 ff ). Dalam perkembangan dan akibat
dosa itu dalam aspek kehidupan manusia nampak dalam hal 2 bentuk sesuai
dengan ajaran Paulus yaitu :
Dosa itu bergerak dari dalam hati manusia dan menampakkan dirinya dalam perbuatan di luar manusia itu sendiri.
Dosa itu bergerak dari luar dan menyebar ke dalam hati manusia. Dia
membenci sesuatu, tetapi tetap dilakukan. “ karena bukanlah apa yang
dikehendakinya diperbuat, tetapi apa yang dibenci itulah yang diperbuat
(Roma 7.14).
Seluruh
manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangam Kemuliaan Allah. Roma
3.9-23 bahkan disebut, semua telah terkurung dibawah kekuasaan dosa
(Gal 3.22). Sarx atau daging itulah yang telah dikuasai dosa Roma 5,12,
lewat daging dosa itu menyebar dimana Adam & Hawa dengan dosanya
berakibat juga pada semua orang yang memiliki sarx atau daging itu.
Inilah yang disebut “dosa yang bersifat umum”. Dosa ini menjadi bibit
bagi dosa-dosa yang diperkembangkan orang-orang sendiri-sendiri,
sehingga ada orang-orang yang diperbudak dosa itu. Itulah sebanya maka
Rasul Paulus mengatakan bahwa dengan dosa itu menyeret dirinya sendiri
ke dalam perbudakan sehingga ia harus menaklukkan dirinya kepada
tuntutan-tuntutan dosa ( Roma 6.13 ff ). Dalam perkembangan dan akibat
dosa itu dalam aspek kehidupan manusia nampak dalam hal 2 bentuk sesuai
dengan ajaran Paulus yaitu :
Dosa itu bergerak dari dalam hati manusia dan menampakkan dirinya dalam perbuatan di luar manusia itu sendiri.
Dosa itu bergerak dari luar dan menyebar ke dalam hati manusia. Dia
membenci sesuatu, tetapi tetap dilakukan. “ karena bukanlah apa yang
dikehendakinya diperbuat, tetapi apa yang dibenci itulah yang diperbuat
(Roma 7.14).
3. Apakah ada tingkatan-tingkatan dosa ?
Dalam Alkitab, seolah-olah ada perbedaan dosa itu. Tetapi bukan menggaris bawahi tingkatan-tingkatannya.
Dalam
P.Lama, ada dosa-dosa yang sesaat terjadi dan ada dosa yang
disegaja(Mzm 19,13 dan Bil 15.27-31). Dalam P.Baru pun ada nampak
seolah-olah diperbedakan, ada dosa cabul, mabuk, fitnah, menipu ( I
Kort 6.9-10; Gal 5.21). Ada juga dosa yang tidak disegaja, namun
demikian, tidak perlu diperdebatkan secara timbangan dengan mengatakan
ada dosa ringan dan dosa berat. Dosa bagaimanapun jenisnya, tetap tidak
berkenan pada Tuhan dan tetap menerima murkah Tuhan. Namun, betapapun
keadaanya, tetap dapat diampuni Tuhan (Ibrani 4.16). tetapi ada dosa
yang tidak dapat diampuni, yaitu dosa yang menghujat Roh Kudus (Mat
12:31; Mark 3.24 dan Luk 12.10), maksudnya : “ dengan sengaja menolak
pernyataan Roh Kudus bahkan pernyataan Roh Kudus itu dianggap sebagai
karya setan. Dengan demikian, dapat kita simpulkan sebagia berikut,dosa
menghujat Roh Kudus yang tidak terampuni, adalah : “ Jika Roh Kudus
karena karya peneranganNya telah memberikan keyakinan kepada seseorang,
bahwa Yesus Kristus adalah Jurus’lamat yang datang dari Allah, padahal
kesaksian itu dengan sengaja ditolak, bahkan justru dipandangnya
sebagai datang dari setan, orang itu melakukan dosa yang disebut “dosa
menghujat Roh Kudus”.