Adalah suatu hal yang tidak masuk akal sehat, jika Allah yang Maha kasih itu menciptakan manusia dengan seluruh dunia dan isinya agar mengalami penderitaan demi penderitaan. Sekalipun penderitaan karakter kita dapat terbentuk lebih baik, namun pastilah bukan itu rencana Allah ketika Ia memberikan pencobaan kepada setiap manusia yang dikasihiNya. Imanlah yang memberangkatkan kita untuk mendapatkan pertolongan Tuhan. Allah kadang membidik sesuatu yang tidak dapat kita lihat serta berulang-ulang meskipun kita berkata: ”Aku tidak kuat dan tidak tahan lagi”. Bahkan Allah seolah-olah tidak memperdulikan keluhan itu. Itulah cara Allah mendidik iman kita agar semakin hari semakin kuat kepadaNya dan hal ini menuntut ketekunan kita. Abraham menjalani pencobaan yang diperhadapkan untuk menentukan sikapnya berjalan menurut kehendak Tuhan(Kej 22.1). Betapa sedih perasaan seorang ayah jika anaknya sendiri yang akan menjadi korban atas tindakannya sendiri, di matanya sendiri. Inilah ketenangan Abraham menurut jalan dan keinginan Tuhan dalam hidupnya. Ia(Abraham) menenangkan dirinya karena tidak ada hal-hal yang buruk yang terjadi, percaya akan kasihNya. Ketika kita melihat dari bawah dengan mata jasmani kita apa yang sedang Tuhan kerjakan, maka semuanya mungkin kelihatan sangat buruk dan merugikan. Kita akan protes, ”Tidak Tuhan. Aku tidak suka”.
Biasanya kita cendrung melihat masalah hanya dari sisi negatifnya saja. Bahkan tidak jarang oleh karena cara pandang seperti itu, orang menjadi stress. Jika demikian, maka dia tidak akan bisa melihat sesuatu yang berguna di balik masalah yang kita alami. Lebih jauh kita juga tidak bisa melihat jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Sebenarnya Tuhan mengizinkan kita mengalami masalah adalah untuk kepentingan kita sendiri, yaitu agar kita terlatih secara iman dan mental. Jika sudah demikian, maka kita akan menjadi ”Pejuang” yang gigih, yang pada akhirnya akan menjadikan kita sebagai pemenang dan mendapatkan berkatNya sebab Ia adalah Tuhan yang hidup dan yang selalu menentukan waktu untuk menolong umatNya (1 Kort 10.13). Kitab Mazmur menyatakan dengan jelas dan bersemangat walaupun penderitaan menghantarkannya kepada posisi yang sangat mengkhwatirkan hidupnya, namun ia dengan semangat yang kuat mampu mengatakan dalam hidupnya ”Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia”!(Mzm 69:4) Tuhan menentukan waktu yang tepat untuk menolong umatNya, ia tidak pernah terlambat mengambil tindakan penyelamatan bagi kita.
Selama kita hidup di jalan Tuhan, semuanya ada di dalam rencanaNya yang indah. Entah mendung apa yang menimpa anda saat ini, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkanmu dan di balik mendung itu ada hujan berkat. Kadangkala Tuhan ingin membuka mata rohani kita untuk tetap bersandar dan percaya kepadaNya sekalipun kesulitan datang menimpa. Setelah semua itu bisa kita lalui dengan penuh kemenangan, maka Ia akan menghujani kita dengan berkatNya yang melimpah. Tuhan tahu persis kapan kita memerlukan uluran tanganNya dan kapan Ia harus menyatakan kasihNya yang ajaib untuk mengangkat dan memberi kelepasan kepada kita.Biarlah kita tetap memilih hidup seturut dengan kehendak Allah karena iman menuntut suatu pilihan dan mendapatkan pertolongan Tuhan (Ibrani 11.26), mengikut Tuhan adalah suatu pilihan yang sadar. Kita dapat membuat perubahan asal kita tidak menyerah pada keadaan dan percaya bahwa Tuhan yang menyertai kita. Pertolongan Tuhan adalah kekuatan bagi kita semua. Selamat menantikan pertolongan Tuhan!!!! Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar