Ada ungkapan orang Batak ”Nirimpu
parhunihan hape pargadongan, nirimpu parsaulian hape hamagongan”. Ungkapan ini
menunjukkan kekecewaan hidup didalam menentukan
pilihan dari rencana kebaikan Tuhan. Kekecewaan selalu datang terlambar
dan bahkan bisa membawa kita pada keputuasaan untuk menerima kenyataan yang
pahit. Kisah hidup Elimelek dan Naomi menunjukkan sikap hidup di dunia ini yang
selalu menawarkan solusi yang tidak berdampak baik bagi kita, bencana kelaparan
membuat hati dan pikiran mengubah dan mencari keselamatan yang membinasakan
hidup dalam harapan atas kebaiakan Tuhan atas rancangan yang sudah ditentukan
oleh Tuhan bagi umatNya. Ketidak setiaan dan mencari kebahagian sementara yang
dicari namun berujung penderitaan yang tidak akan terlupakan dalam sejarah
kehidupan Elimelek,Naomi dan kedua anaknya. Kekayaan yang mereka miliki tidak
menjanjikan kebahagian dan kesenangan.
Penderitaan dan kesusahan kita hari ini bukanlah kata akhir atau ujung
dari segala-galanya, Tuhanlah yang menjamin hidup kita (bnd Amsal 10.9). Sebab
itu apapun dan bagaimanapun kondisi yang sedang kita hadapi saat ini kita tepat
tenang dan damai. Sebab pada akhirnya semua akan pulih dan baik dibuat oleh
Tuhan pada tangan Tuhan masih ada ”secerca harapan” bagi kita semua bagi
orang-orang yang percaya dan mau dituntun untuk menuju kehidupan yang lebih
baik dan kemuliaan. Apakah konsekuensi kita sebagai orang yang percaya? Dan apakah
yang harus kita lakukan untuk meraih hidup dalam rencana dan karya Tuhan?
1.Ingat senantiasa akan kebaikan Nya
Selama dunia ini masih ada maka kebaikan Tuhan akan masih boleh kita
rasakan dan nikmati, topik minggu ”Paingotingot ma binahen ni Jahowa”. Satu hal
yang kita inginkan adalah bahwa kebaikan
Tuhan adalah menunjukkan bahwa Tuhan kita hidup dan peduli akan segala sesuatu
yang kita pergumulkan, ”Jagalah
harapan yang senantiasa ada dalam hati anda” ini adalah bukti iman kita
masih pengharapan senantiasa dalam tangan Tuhan. Kel 6:12 ”maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau
melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah
perbudakan”.
2.Pada-Nya kita berseru
Mengapa kita berseru kepadaNya? Satu alasan yang
mendasari adalah ”Tuhan itu baik”. Iman kita mendasari kita untuk mampu
mengenal kebaikanNya untuk menentukan masa depan yang lebih baik bagi kehidupan
kita semua umat yang dikasihinya, Yesaya 44:8 ”Janganlah gentar dan janganlah takut,
sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu.
Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu
yang lain, tidak ada Kukenal!” Gunung batu itu menunjukkan kepada kita bahwa ada kekuatan kita untuk
berseru dan memampukan kita untuk meyaksikan kebaikan Tuhan yang baik. Firm,an Allah adalah kebenaran, jadi kalau
kita mau Tuhan yang berjalan menuntu hidup kita agar tidak tersesat, bicaralah
dengan Allah melalui Kitab Suci. Dengan Kitab Suci Allah menyatakan DiriNya
kepada manusia
3.Berani untuk menentukan pilihan
Keputusan-keputusan penting yang kita ambil menyangkut hidup dan masa
depan kita pribadi juga sedih banyaknya dipengaruhi oleh oleh lingkungan kita.
Kitab Yosua mengatakan Yos 14.15.c ”Tetapi
aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan”. Mengapa
dia berani mengambil keputusan atau menentukan pilihan untuk setia kepada Tuhan
? Hanya orang-orang pilihan saja yang berkenan di hati Tuhan yang bisa menerima
keselamatan dan berkat atas kebaikan Tuhan. Menjadikan Tuhan pilihan hidup itu
artinya kita menjadi orang-orang pilhan yang akan masuk ke dalam Kerajaan
sorga dengan mempersiapkan hatinya murni
dan setia kepada Allah, wujud dari hati yang murni dan setia kepada Tuhan itu
adalah bagaimana kita menjauhkan diri
dari keinginan daging dan melakukan buah-buah Roh. Ketika bangsa Israel
dikeluarkan oleh Allah dari tanah Mesir menuju tanah perjanjian ”Kanaan” itu
artinya mereka sudah menentukan pilihan untuk dapat diatur dan dikuasi oleh
Allah menentukan hidup dan setia beribadah kepadaNya. Dan keputusan itu adalah
keputusan yang tepat langkah awal yang didasari oleh Roh Kudus dan didorong
oleh iman ”Tuhan itu Baik”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar