Menurut Charles H.Spurgeon mengatakan:”Apabila rumah tangga dikendalikan menurut Firman Tuhan, maka malaikat-malaikat dapat diundang untuk tinggal bersama dengan kita, dan mereka pasti akan merasa betah dan senang”. Namun kenyataan bahwa banyak rumah tangga Kristen tidak dikendalikan oleh firman Tuhan. Bicara soal keluarga erat hubungannya soal lembaga pernikahan. Pernikahan ada di dunia ini bukan karena kebetulan atau karena kemauan manusia. Jadi, pernikahan adalah rencana Allah yang indah untuk kebahagian manusia (Kej 1.26-28; 2.18-25).
Mengapa Tuhan marah kepada bangsa Israel bahkan tidak lagi mendengarkan suara doa dan tangisnya?(Maleaki 2.13-16). Mereka tidak setia kepada pasangan hidupnya, terjadi kawin campur sehingga iman mereka tidak kudus dihadapan Tuhan, jatuh pada dosa. Dengan itu maka iman mereka tidak lagi hanya kepada Allah namun sudah ikut menyembah dewa. Menajiskan perjanjian Allah (ay 10) penghianatan terhadap iman dan menajiskan tempat kudus (ay 11), dan juga ketidaksetiaan (ay 14) maka mereka tidak dapat membedakan mana yang benar dan yang salah (bng Yes 61.10; Efs 4.22-24; Kol 3.9-10). Mereka kembali kepada sikap dan tindakan yang lama dasar hidup yang rapuh (lih Mal 3.7). Kemarahan Tuhan terjawab ketika bangsa ini kembali kepada Tuhan atas tagisan dan doa pertobatannya(Mal 3.10) ketika firman menjadi dasar hidup maka berkat-berkat Tuhan akan dirasakan/nikmati. Ketika mereka hidup dalam iman yang setia maka jawaban Tuhan terbukti dengan tindakan atas janji kesetiaanNya dikatakan; ”Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia” (Mal 3.17).
Surat Paulus kepada jemaat di Efesus juga menasehati istri dan suami agar tunduk dan setia dengan pasanganya sama seperti kepada Tuhan (efs 5.22; Kej 3.16; Kol 3.18). Dengan tujuan agar dasar keluarga yang diikat oleh kesetiaan, saling menghargai. Dasarnya ialah; 1).ikatan cinta kasih (Kol 3.18-19). 2).Hidup dalam pengudusan (1 Tes 4.4-5), 3). jauh dari penghianatan(Amsal 12.4). Ketika hubungan ini setia dan didasari kasih sayang maka berkat Tuhan akan berlimpah ruah. Keluarga Kristen merupakan gambaran ketaatan dan kesetiaanNya dalam tugasNya memberikan keselamatan. Paulus mengatakan ”Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Fil 2.8).
Banyak keluarga diambang kehancuran karena berbagai alasan; tidak cocok lagi, selingkuh, hempitan ekonomi dan juga karna tidak adanya keturunan. Mengapa ini bisa terjadi? Sebab mereka tidak didasari Tuhan Yesus, tidak diikat cinta kasih, pernikahan tidak kudus dan tindakan penghianatan pada ”Janji Suci” yang dinyatakan ketika menerima pemberkatan nikah dihadapan Tuhan. Siapapun orangnya tidak mau dikhiati! (Mal 2.16). Ada juga rumah tangga berjalan tanpa ada nakhodanya, suami cari makan dan istri sibuk dengan urusan diri sendiri, anak beranntakan sehingga hubungan harmonis hilang ditelan sifat egois, cuek dengan dirinya sendiri sehingga tidak ada kedamaian, tidak ada lagi kesetiaan. Kita harus mempunyai sikap yang berbeda dengan dunia yang tidak mengenal Tuhan, kita harus hidup tunduk, taat bersikap setia dengan kata lain kita harus tetap setia. Allah merencanakan kebahagian yang diikat oleh kasih Allah. Kebahagian dimiliki oleh tiap pasangan yang didasari oleh sikap taat, setia, rasa hormat dan menjadi satu daging. Jangan biarkan kebahagian rumah tangga dihancurkan oleh iblis, datanglah dan kembali kepada ajaran Kristus Yesus. Kristus yang menjadi dasarnya, kasih yang mengikatnya, cinta yang menyiraminya setiap saat, hidupmu akan bahagia. Amin
Wonderful submit with plenty of wonderful content! I guess you may be on the appropriate way. All the best .
BalasHapusMitsubishi Eclipse AC Compressor