Selasa, 24 Januari 2012

Pertobatan Buah KasihNya

Dari nats Markus 1.4-11 kali ini adalah dua topik yang dibahas pada minggu I setelah Epipahanis kali ini, salah satunya ialah; Ajaran dan khotbah Yohanes Pembaptis yang menyatakan untuk melakukan ”Pertobatan” (Mrk 1.4), dan yang kedua; ”kepadaMulah Aku berkenan” (Mrk 1.11). Dari kedua topik ini kita mengawali kehidupan pada tahun 2012 ini dengan memahami bahwa buah dari Kasih Tuhan yang mengantarkan kita untuk menjalani kehidupan yang belum tauh apa yang akan kita hadapi pada tahun 2012. Namun walaupun itu masih dalam tahap untuk menjalani tahun 2012, namun ada yang akan kita lakukan yaitu; melihat kebaikan Tuhan yang kita rasakan pada tahun 2011 dan kekuatan Tuhan menentukkan langkah kita bagi anak-anakNya. Apa saja yang boleh dipertontongkan hidup bertobat dan bagi orang dikasihi Tuhan?
v  Hidup dalam kesalehan
Kadang masalah kesalehan atau ketaatan menjadi ”barang asing” bagi sebagian orang Kristen. Ada berbagai alasan yang diajukan untuk tidak taat, misalnya, ”yang penting kan hatinya.” atau alasan lain, ”Saya tidak mau terjebak sehingga kembali ke PL, hidup di bawah hukum.” Tentu saja ini alasan yang mengada-ada. Bukankah orang yang sungguh-sungguhg percaya dan menerima Yesus di dalam hatinya akan nampak dari hidupnya saleh atau taat? Kesalehan perlu sejalan dengan beriman kepada Yesus. Sebaliknya, kesalehan menjadi sia-sia ketika seseorang tidak mau percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Di samping itu, kesalehan sangat berguna di dalam kaitannya dengan kesaksiaan dan pekabaran Injil. Mari tunjukkan iman kita di dalam kehidupan yang saleh dan taat, bukan sekedar percaya!
v  Rendah hati
Rendah hati itu tidak mudah, sebab di dalam diri manusia ada keinginan untuk dihargai dan menghargai diri sendiri secara berlebihan. Apalagi jika sisi luar mendukung untuk dihargai, misalnya, dia orang yang tampan atau cantik, dia orang yang pandai, dia mempuyai banyak harta, dia mempunyai jabatan. Di samping itu, kesulitan lain untuk bisa rendah hati adalah pikiran yang salah, yaitu kalau nanti merendahkan hati akan dianggap lemah dan semakin direndahkan orang lain. Tuhan menginginkan kita untuk rendah hati, seperti nasihat Petrus, ”Rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab; Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati” (1 Petr 5.5)
v  Bebas dari Ikatan
Saat ini kita menyadari betapa banyak dosa yang telah kita lakukan. Namun ketika kita memutuskan untuk menerima Dia, kita akan merasakan sebagai ciptaan yang baru, hidup yang diubahkan. Kebebasan yang sesungguhnya hanya ada di dalam Yesus, sehingga Tuhan dari sorga berseru” Engkaulah AnakKu yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”! Selamat bertobat dan berbuah dalam kasihNya. Amin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar