Efesus 5.8-14
Pada hakikatnya kehidupan manusia ada 2 unsur, yaitu (1). Hidup didalam terang/kebaikan. (2). Hidup didalam Kegelapan/kejahatan. kedua unsur ini tidak dapat akan perna bersatu, apapun yang akan terjadi. Kedua unsur ini akan tetap mempertahankan sifat dan ciri khas masing-masing daripada yang sudah ia miliki. Yang menjadi pertanyaan ialah, apakah ini merupakan suatu yang harus kita terimah begitu saja sebagai manusia yang memiliki hati dan pikiran? Dengan jelas dikatakan itu tidak mungkin, sebab kekuatan Firman Allah dan kuasanNya dapat mengubah kegelapan/kejahatan menjadi kebaikan/Terang. Dalam suratnya Rasul Paulus pada Timoteus mengatakan; Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Tim 3.16-17).
Rasul Paulus yang tertulis di Efs 5.8, tidak segan-segan mengatakan hal ini kepada jemaat Efesus; Dahulu adalah kegelapan. Artinya dosa dan kejahatan manusia sudah mendarah daging dalam kehidupan manusia selama ini, sebelum Kristus menyinari wajahNya pada kehidupan umatNya. Sifat dan unsur itulah yang harus ditobatkan dan untuk membuka jembatan yang baru, dirombak diubah menjadi anak-anak terang. Dan kita sebagai umatNya tidak boleh tawar-menawar, kita tidak boleh pikir-pikir dulu nanti dijawab. Tetapi kita harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan jelas. Yesus dengan jelas mengatakan bahwa kita adalah milikNya yang Kudus; Dan Aku menguduskan diriKu bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran (Joh 17.19). Dimana nats ini mengajak kepada setiap manusia yang sudah ditebus dalam kasihNya, menentukan pilihan yang jelas dan tetap untuk mendapat kesempatan yang pasti.
Saudara/i kekasih di dalam Kristus Yesus, totalita kehidupanya akan memancarkan Terang dan berbuah kebaikan, keadilan dan kebenaranNya, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Efs 4.24). Banyak hal-hal yang kita jalani namun kita tidak tauh apa tujuan dan maknanya pada diri kita sendiri(jangan ambil bagian dalam perbuatan yang tidak berbuah apa-apa) ay 11. Kita diterima sebagai anak-anak Allah bukan karena kuasa dari dalam diri kita sendiri, namun kuasa dari luar dirinya(Tuhan).
Pokok Khobat:
- Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, akan menuju hidup, akan tetapi siapa yang mengejar kejahatan, akan menuju kebinasaan. (Amsal 11.19)
- Pertobatan akan membuka jembatan berkat kehidupan kita yang percaya padaNya
- Keselamatan bukan kuasa dari dalam diri kita, namun kuasa dari luar diri kita(Kristus Yesus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar